Bagi Anda para pebisnis yang baru memulai usaha, mungkin memisahkan uang pribadi dan uang usaha cukup sulit dilakukan. Meskipun usaha milik Anda termasuk dalam skala kecil maupun besar, bukanlah jadi alasan sulit tidaknya mengatur keuangan tersebut. Yang perlu dipahami adalah bila antara uang pribadi dengan uang usaha tercampur, bagaimana cara tahu bahwa usaha Anda menguntungkan maupun maju, atau malah jalan di tempat?
Mengapa memisahkan uang pribadi sangat penting?
Sebab memisahkan uang pribadi dan uang usaha akan membuat Anda melihat pengeluaran serta pemasukan usaha dengan jelas. Dan masih ada beberapa manfaat lainnya yang bisa dirasakan saat Anda disiplin dalam menggunakan uang usaha dan uang pribadi secara terpisah, seperti:
- Pembukuan keuangan menjadi lebih efektif dan efisien
- Uang untuk modal usaha akan terlindungi karena terdapat catatan transaksi dengan jelas
- Bisa tahu apakah usaha sudah menguntungkan atau belum, sehingga lebih mudah untuk mengambil keputusan menyangkut usaha
Jika Anda sudah mengetahui pentingnya dan manfaat memisahkan uang pribadi dan uang usaha, maka tindakan selanjutnya adalah melakukannya, dengan cara:
- Membuat Rekening yang Berbeda
- Kelola Usaha dengan Baik
- Evaluasi Setiap Minggu
- Analisa Kondisi Keuangan
- Alokasikan Profit dengan Tepat
Terakhir adalah mengalokasikan keuntungan atau profit dengan benar. Formulasi yang tepat untuk mengalokasikan usaha adalah 2,5 : 15 : 20 : 30 : 32,5. Apa ini maksudnya?
- 2,5% Anda sisipkan untuk zakat usaha
- 15% dananya Anda simpan untuk ditabung atau diinvestasikan guna keperluan pribadi
- 20% Anda pisahkan untuk cicilan utang modal, meskipun modal ini dari dompet Anda sendiri
- 30% Anda gunakan untuk kepentingan pribadi
- 32,5% Anda pisahkan untuk tabungan pengembangan usaha