Disarikan dari tulisan Yandri Daniel Damaledo, 28 April 2020, tirto.id
Pandemi COVID-19 yang telah melanda dunia sejak awal 2020 telah memberikan dampak yang cukup besar bagi perekonomian Indonesia, khususnya bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Untuk meminimalisir kerugian yang terjadi, berikut ini beberapa strategi agar bisnis Anda tetap berjalan dengan baik selama wabah COVID- 19.
Periksa kondisi keuangan
Tidak ada yang bisa memastikan kapan wabah COVID-19 ini akan berakhir. Lakukan pemeriksaan mendalam terhadap kondisi keuangan bisnis Anda. Hal yang perlu Anda pastikan terlebih dahulu seberapa besar likuiditas yang Anda miliki dan seberapa lama likuiditas tersebut dapat menghidupi bisnis Anda.
Periksa status aset dan hutang
Buatlah rincian yang mencakup jumlah asset dan jumlah hutang Anda. Kemudian, kurangi jumlah asset dengan jumlah hutang Anda. Dengan begitu, Anda dapat memproyeksikan keberlangsungan usaha Anda.
Salah satu dukungan pemerintah untuk UMKM saat ini adalah program restrukturisasi pinjaman untuk membantu meringankan dampak COVID-19 terhadap bisnis Anda. Hal ini dapat menjadi solusi apabila kondisi keuangan bisnis mengalami gangguan signifikan.
Buatlah business plan baru
Setelah Anda dapat memproyeksikan keberlangsungan usaha Anda, buatlah business plan baru yang memuat strategi pemasaran, distribusi, sistem pemodalan dan pola pengeluaran. Anda dapat mencoba menerapkan strategi digital marketing untuk menghemat budget promosi dan strategi distribusi untuk memperluas jangkauan bisnis Anda.
Catat pola pengeluaran
Pengeluaran sendiri terbagi menjadi 4 pos yaitu primer berkaitan dengan biaya operasional, kewajiban berkaitan dengan upah atau gaji pekerja, sekunder, dan investasi. Tandai beberapa pengeluaran sekunder dan alihkan pengalokasian pengeluaran tersebut untuk modal tambahan atau investasi.
Lakukan Manajemen Risiko
Pertama-tama Anda harus menganalisa risiko apa saja yang mungkin terjadi pada bisnis Anda. Adapun beberapa strategi manajemen risiko antara lain: menanggung sendiri kerugian yang mungkin disebabkan oleh sebuah risiko, menghindari risiko, mengurangi potensi risiko dan yang terakhir adalah mengalihkan pengelolaan risiko dan kerugian yang mungkin timbul kepada pihak kedua.